Pulau Kelor: Salah Satu Andalan Pulau Seribu

Sebelum memulai blog ini, alangkah baiknya untuk mengucapkan Happy Idul Fitri day for you who celebrate it :)

Selama libur lebaran, selain memohon maaf dan menjalin tali silahturahmi antar keluarga, tentunya kita dapat menyelipkan beberapa kunjungan wisata untuk menyegarkan pikiran rohani dan jasmani kita. Di saat yang sama semua tiket pesawat, hotel, tempat wisata meningkat sesuai animo pengunjung yang tinggi. Hal ini tentunya membuat kita "agak pelit" dan sayang (apa hanya saya? hahaha) untuk merogoh kocek karena harga normal tiket tersebut terasa kurang worth it

Saya cukup lama mencari destinasi wisata yang tepat untuk berlibur hingga akhirnya menemukan Pulau seribu sebagai salah satu destinasi yang sesuai. Seperti yang sudah diketahui, pulau ini disebut pulau seribu karena terdapat banyak pulau-pulau kecil dan karena banyaknya dibilang pulau seribu. Pulau seribu adalah daerah yang masih masuk ke dalam provinsi DKI Jakarta. Namun untuk mencapainya kita perlu menggunakan perahu (bisa menggunakan kapal Fery atau speed boat untuk lebih nayaman, namun anda perlu merogoh kocek lebih dalam).

Destinasi pulau yang saya tuju kali ini adalah Pulau Kelor, Onrust, dan Pulau Cipir. Jarak dari pelabuhan (TPI Kamal) menuju ketiga pulau ini kurang lebih 1 jam, tidak terlalu lama (mungkin ini adalah pulau dengan jarak tempuh terdekat). Sebagai perbandingan, untuk mencapai pulau Pramuka anda membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam. Saya rasa destinasi ini sangat baik untuk anda yang tidak suka di kapal namun menyukai daerah pantai. Posisi pulau Kelor, Onrust, dan Pulau Cipir saling berdekatan (sayang untuk menempuh ketiga pulau anda tetap harus menggunakan kapal, kalau ada jembatan masing-masing pulau, seru juga kayaknya). 

Yang menarik dari ketiga pulau ini adalah sejarahnya yang begitu besar selama zaman VOC menjajah Indonesia. Sesuai apa yang diajarkan sejarah semasa kita SD, VOC adalah perusahaan dagang milik Belanda yang menjajah dan mengambil rempah-rempah Indonesia) untuk dijual secara internasional. Untuk mendistribusikan barang jajahannya dan mempertahankan diri dari negara lain yang juga ingin menjajah Indonesia (saat itu Indonesia menjadi tujuan berbagai negara karena sumber rempah dan kekayaan alamnya yang banyak :' ), maka pulau-pulau ini dimodifikasi sebagai tempat pertahanan, benteng, dan galangan kapal.





Benteng Martello yang Bersejarah



View Pantai Kelor yang Bersih dan Indah
Di pulau Kelor, benteng buatan Belanda masih tertinggal dalam bentuk yang indah. Nama benteng tesebut adalah Benteng Martello, Martello dalam bahasa Belanda artinya bulat. Namun sayang luas pulau ini kini tinggal kurang lebih 1,5 hektar. Dulunya pulau ini memiliki luas 5 hektar, namun abrasi laut mengkikis pulau ini hingga semakin mengecil. Pulau kelor dikeliling oleh pasir putih yang bersih dan air laut yang jernih. Tidak ada sampah berserakan di Pulau ini (dan jika anda menemukannya harap bantu dibuang ke tempat sampah ya guys). Tapi asli, pulau ini bagus banget, masih asri, angin laut sepoi-sepoi walau matahari sedang ada di atas kepala.Menurut saya ini ga kalah bagus kok sama pulau-pulau mahal lain di Indonesia. wkwk
Pulau Kelor Sebagai Spot Foto yang" Instagram-able"
Pulau Onrust beda lagi keunikannya, Pulau Onrust merupakan semacam museum Arkeologi di Pulau Seribu. Dulunya Pulau Onrust dijadikan tempat galangan kapal, karantina haji, karantina masyarakat sakit, dan tempat tahanan kriminal dan tahanan politik. Di dalam pulau ini terdapat berbagai macam benda- benda bersejarah (meriam perang, batu asahan milik tahanan penjara di pulau, keramik-keramik, dll). Barak untuk karantina haji sudah hancur entah karena bom atau terbakar (namun ada bekas hangus di sekitar dindingnya). Pulau Onrust adalah Pulau yang paling banyak pohon rindang sehingga sangat sejuk walau panas matahari sangat terik. Di sini anda bisa menikmati indahnya laut sambil meneguk kelapa muda. 

Tugu Peresmian Pulau Onrust oleh Pemerintah DKI Jakarta

Pulau terakhir yang akan saya ceritakan adalah pulau cipir atau sering disebut sebagai pulau kahyangan. Di sini terdapat 2 meriam yang di pampang di pesisir laut. Di sini kebanyakan pengunjung membawa perlengkapan piknik bersama keluarga. Di sini terdapat kantin-kantin yang menjual makanan ringan dan ind*mi* untuk menemati waktu santai anda. Pulau ini tidak cukup luas, umumnya pengunjung yang datang akan berenang di pinggir pantai atau memancing saja. Ikan yang dipancing dapat dibakar untuk menjadi santapan anda selama piknik. Pulau ini dijadikan destinasi terakhir sebelum pengunjung diantar pulaung tim travel kembali ke pelabuhan kota. 
Tugu Peresmian Pulau Cipir oleh Pemerintah DKI Jakarta
Kunjungan ketiga pulau indah ini bisa anda dapat hanya dengan mengeluarkan uang sebesar 105.000 rupiah. Tim travel akan menyediakan segala keperluan anda (kecuali keperluan pribadi ya guys). Anda akan menikmati 1 hari yang indah dan melupakan segala kepenatan yang anda alami entah di pekerjaan, perkuliahan atau apapun yang sedang anda alami hahaha. Semoga info ini dapat bermanfaat dan menginspirasi. Happy travelling guys!

Comments