Kanker Prostat: Penyebab, Pencegahan, Cara Deteksi, Solusi
Kanker Prostat: Penyebab, Pencegahan, Cara Deteksi, Solusi
Belum lama ini, ayah saya memiliki masalah dalam buang air kecil dimana air kecil menjadi lebih sulit dikeluarkan hingga akhirnya tidak bisa dikeluarkan. Akibatnya ayah saya dibawa ke UGD berlokasi di daerah Bekasi dan dikateter sehingga air seninya dapat dikeluarkan. Tidak lama setelahnya dokter mendiagnosis bahwa ayah saya mengidap benign hyperplasia. Tidak cukup sampai di situ, ayah saya dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sesampainya di Rumah sakit tersebut, dokter menyarankan ayah saya melakukan operasi pengangkatan prostat karena dianggap memiliki risiko kanker prostat. Tidak mau begitu saja percaya, saya dan keluarga membawa ayah saya ke beberapa Rumah Sakit lain untuk mengkonfirmasi diagnosis yang diberikan dokter tersebut. Beberapa dokter langsung men-judge bahwa ayah saya mengidap kanker prostat dan menyarankan untuk melakukan operasi secepat mungkin. Hingga akhirnya saya dan keluarga bertemu satu dokter yang melakukan pemeriksaan dan menyatakan bahwa ayah saya tidak mengidap kanker prostat, dokter meminta asistennya untuk mencopot kateter ayah saya dan meminta ayah saya untuk mengeluarkan air seni tanpa kateter. Dengan muzizat dari Tuhan ayah saya mampu melakukan buang air kecil secara normal.
Pada cerita tersebut, saya ingin menyampaikan bahwa jangan langsung percaya jika keluarga anda disebut atau didiagnosis mengidap kanker prostat. Pada artikel ini saya akan mengupas mengenai kanker prostat, perbedaannya dengan benign hyperplasia yang kerap kali dikira sebagai awalan kanker prostat, pencegahan, cara deteksi, dan solusi.
A. Kanker Prostat
Kanker prostat merupakan kanker yang terjadi pada organ reproduksi laki-laki. Sel prostat mengalami mutasi sehingga membelah secara tidak terkontrol menimbulkan pembengkakkan. Pembenggkakan yang terjadi akan menyumbat saluran uretra pada pasien sehingga baik air mani dan air seni tidak dapat dikeluarkan, timbul rasa sakit, dan disfungsi ereksi. Sel kanker tersebut dapat menyebar secara metastasis ke jaringan lainnya. Kanker prostat cukup menyita perhatian publik karena mampu menyebabkan kematian hingga 28000 jiwa per tahun (data diambil di Amerika pada tahun 2012) dan laju insiden kanker prostat di Asia adalah 7,2 per 100.000 pria per tahun.
B. Penyebab Kanker Prostat
Penyebab kanker prostat beragam, dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti:
- Usia (Pada umumnya insiden kanker prostat meningkat pada pasien dengan umur lebih dari 40 tahun)
- Ras (Umumnya terjadi pada pasien dengan ras Afrika dan Amerika dibandingkan dengan Indonesia)
- Gaya hidup tidak sehat (Banyak mengkonsumsi makanan dengan lemak jenuh tinggi, daging merah, sedikit mengkonsumsi sayur dan buah)
- Riwayat medis keluarga (terdapat anggota keluarga yang mengidap karsinoma prostat menandakan ada kemungkinan kanker prostat terjadi karena adanya turunan genetik)
- Mutasi genetik (Berhubungan dengan mutasi MBRCA 1 dan MBRCA 2)
Beberapa pasien yang saya temui saat di rumah sakit saat mengantar ayah saya berobat mengatakan bahwa mengkonsumsi kumis kucing secara rutin dapat mengurangi risiko kanker prostat dan menghambat pertumbuhan sel kanker prostat. Hal ini dapat disebabkan karena pada kumis kucing terdapat konsentrasi saponin yang tinggi. Saponin merupakan zat yang berperan sebagai anti-karsinogenik (Sukmasari & Fatimah 2006). Ekstrak daun kumis kucing juga dapat meningkatkan proliferasi sel limfosit yang berperan sebagai pertahanan tubuh.
Selain itu melakukan gaya hidup sehat, seperti berolahraga dan mengkonsumsi banyak buah dan sayur akan menjaga tubuh dari radikal bebas penyebab kanker.
D. Cara Deteksi
Cara deteksi kanker prostat beragam, seperti anamnesis riwayat penyakit, metode colok dubur, pemeriksaan kadar PSA (Prostate Specific Antigen), dan Transrectal Ultrasonography.
1. Anamnesis riwayat penyakit
Metode ini merupakan perekaman riwayat medis dari pasien beserta keluarga pasien. Pada metode ini pendeteksian dilakukan dengan melihat hubungan antara riwayat medis dengan penyakit yang diidap oleh pasien. Tujuan dari anamnesis adalah untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya lewat riwayat penyakit keluarga dan pasien. Namun anamnesis tidak bisa dijadikan satu-satunya acuan dalam diagnosis
2. Metode colok dubur
Pada umumnya klinisi akan melakukan metode colok dubur kepada pasien karena pasien yang mengidap kanker prostat akan memiliki benjolan keras pada bagian dubur. Namun metode pendeteksian ini memiliki nilai akurasi rendah: 5-30%
3. Pemeriksaan PSA
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil serum darah pasien. Pasien yang mengidap kanker prostat akan memiliki kadar PSA yang tinggi. Normalnya individu sehat akan memiliki kadar PSA sebesar 4 ng/mL. Jika lebih maka pasien dicurigai mengidap kanker prostat. Pemeriksaan PSA merupakan pemeriksaan yang cukup sensitif dan spesifik dalam diagnosis kanker prostat
4. Transrectal Ultrasonography
Menggunakan sistem ultrasonografi untuk melihat daerah prostat jika tidak terlihat pasien akan disarankan untuk menjalani biopsi yang bersifat invasif.Walaupun begitu, pembengkakan prostat tidak selalu mengindikasikan kanker pada pasien. Beberapa pasien mengalami benign hyperplasia (BPH). BPH merupakan pembesaran prostat yang bersifat jinak, namun tidak bersifat kanker. BPH dapat diobati dengan dutasteride dan finasteride.
E. Solusi
Umumnya pasien yang telah dinyatakan mengidap kanker prostat akan disarankan untuk menjalani radioterapi atau pengangkatan prostat. info lebih lanjut dapat dibaca di http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKProstat.pdf
Sekian sharing yang saya dapat berikan. Semoga dapat bermanfaat. :)
Daftar Pustaka
Sukmasari & Fatimah. 2006. Analisis kadar saponin dalam daun kumis kucing dengan menggunakan metode TLC-Scanner.Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian: 313-315.
Comments
Post a Comment